Hakikat Kemandirian
Menurut
Mustari, Mohamad (2011), mandiri
adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas. Dalam keluarga, kemandirian (self-reliance ) adalah
sifat yang harus dibentuk oleh orang tua dalam membangun kepribadian anak-anak.
Orang yang mandiri adalah orang yang cukup diri (self sufficient) artinya orang
yang mampu berpikir dan berfungsi secara independen, tidak perlu bantuan orang
lain, tidak menolak resiko dan bisa memecahkan masalah , bukan hanya khawatir
tentang masalah-masalah yang dihadapinya. Orang yang mandiri dapat menguasai
kehidupannya sendiri dan dapat menyelesaiakan apa saja dari kehidupan yang
dihadapinya.
Munir
(2009) menjelaskan bahwa belajar mandiri adalah proses belajar yang didasarkan
pada inisiatif, keinginan, atau minat pembelajar sendiri, sehingga belajar
mandiri dapat dilakukan sendiri ataupun berkelompok, seperti dalam kelompok tutorial.
Mudjiman, Haris (2002
:7) menerangkan bahwa kemandirian dalam belajar dapat diartikan sebagai
kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai
sesuatu kompetensi guna mengatasi sesuatu masalah, dan dibangun dengan bekal
pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.
Menurut Hidayatullah (2011),
kemandirian ditandai dengan kesiapan dalam menerima resiko sebagai konsekuensi
tidak mentaati aturan. Kemandirian juga berarti bahwa anak telah mampu bukan
hanya mengenal mana yang benar dan mana yang salah tetapi anak telah mampu
membedakan yang benar dan salah maupun baik dan buruk.
Berdasarkan sekian pendapat, dapat
disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah suatu kegiatan belajar yang
ditandai dengan sikap atau perilaku untuk memutuskan sendiri dan tidak terus
menerus berada dibawah kendali orang lain.
Silahkan cari referensi dari buku lain jika ingin menambah ilmu mengenai hakikat kemandirian.
jangan lupa saran dan kritik yaaa....